Sumber gambar: https://www.cnbcindonesia.com/news/20250616193622-8-641492/video-ekonom-ingatkan-bank-jangan-malas-salurkan-dana-ke-padat-karya
Hai, Sobat!
Ngomongin ekonomi Indonesia, rasanya kayak naik roller coaster, deh. Ada saatnya seru banget, naiknya melejit, tapi ada juga saatnya bikin jantung dag dig dug karena turunnya drastis. Nah, baru-baru ini aku lagi ngikutin banget perkembangan ekonomi kita, dan nemuin fakta yang cukup bikin mikir: pertumbuhan kredit ke sektor padat karya masih jalan di tempat! Gimana caranya Indonesia mau melesat sampai 8% kalau darahnya (kredit) aja masih mampet?
Kredit Macet, Mimpi 8% Jauh Panggang dari Api?
Bayangin aja, banyak banget UMKM, terutama yang padat karya, lagi berjuang keras. Mereka ini tulang punggung ekonomi kita, lho! Mereka yang menciptakan lapangan kerja, menghidupi banyak keluarga. Tapi, kalau akses ke permodalan masih susah, gimana mau berkembang? Rasanya kayak kita lagi main balap mobil, tapi mobilnya kehabisan bensin di tengah jalan. Gimana mau menang?
Aku sempet nonton program Manufacture Check di CNBC Indonesia (tanggal 16 Juni 2025), dan isinya bikin aku agak geregetan. Pakar ekonomi di sana ngingetin banget soal pentingnya perbankan untuk lebih proaktif menyalurkan dana ke sektor padat karya.
Pertumbuhan kredit ke sektor manufaktur, khususnya padat karya, masih belum optimal,
katanya. Duh, bener banget!
Bukan Cuma Masalah Uang, Tapi Juga Perhatian!
Ini bukan cuma soal angka-angka di laporan keuangan, lho. Ini soal nasib jutaan orang yang hidupnya bergantung pada sektor ini. Mereka butuh suntikan modal, mereka butuh dukungan, mereka butuh kepercayaan. Bayangkan, setiap kali ada usaha padat karya yang gulung tikar, berarti ada banyak keluarga yang kehilangan mata pencaharian. Ini masalah sosial yang serius, bukan cuma masalah ekonomi semata.
Yang bikin aku prihatin lagi, kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia nggak sesuai target, dampaknya bakal terasa di mana-mana. Harga barang bisa naik, kesempatan kerja berkurang, dan akhirnya semua orang merasakan imbasnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sulit tumbuh kencang hingga 8%,
kata pakar ekonomi dalam program tersebut. Kalimat itu seakan jadi tamparan keras buat kita semua. Kita harus bertindak!
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Sebagai warga negara yang baik, kita bisa berperan aktif dalam mengawasi dan mendorong pemerintah serta perbankan untuk lebih memperhatikan sektor padat karya. Kita bisa mulai dengan:
* Meningkatkan literasi keuangan: Pahami bagaimana sistem perbankan bekerja dan bagaimana UMKM bisa mengakses kredit.
* Mendukung UMKM lokal: Beli produk-produk lokal dan sebarkan informasi tentang usaha-usaha padat karya di sekitar kita.
* Mengajak teman dan keluarga untuk peduli: Bersama kita bisa menciptakan perubahan yang lebih baik.
Semoga tulisan ini bisa membuka mata kita semua untuk lebih peduli terhadap sektor padat karya. Semoga kita semua bisa berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Ayo, dukung UMKM lokal kita! Mari kita dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar bisa mencapai target 8%! Jangan sampai mimpi indah itu hanya tinggal mimpi!