Sumber gambar: Klik disini
Inflasi Inggris masih menjadi momok menakutkan, ya? Data terbaru dari Kantor Statistik Nasional (ONS) pada Rabu, 18 Juni 2025, menunjukkan tingkat inflasi tahunan mencapai 3,4% di bulan Mei 2025. Angka ini memang sesuai prediksi para ekonom, tapi tetap saja mengkhawatirkan, bukan? Bayangkan, harga-harga barang dan jasa masih terus merangkak naik, dan dampaknya terasa langsung di kantong kita.
Bagaimana Inflasi Inggris 3,4% Mempengaruhi Kehidupan Sehari-hari?
Inflasi yang tinggi ini bukan sekadar angka statistik; ia punya dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari warga Inggris. Bayangkan, harga bahan makanan pokok seperti roti, susu, dan telur terus meningkat. Pengeluaran rumah tangga pun membengkak, membuat banyak orang harus memutar otak untuk menyiasati keuangan.
Saya harus mengurangi pengeluaran untuk hiburan dan makan di luar,
ungkap Sarah, seorang ibu rumah tangga di London, dalam sebuah wawancara di media lokal. Ini adalah cerita yang mungkin dialami banyak orang di Inggris saat ini. Inflasi 3,4% bukanlah angka yang bisa dianggap remeh. Ia menyulitkan banyak keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Faktor Penyebab Inflasi Inggris yang Membandel
Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan inflasi Inggris masih betah di level tinggi? Beberapa faktor berperan, antara lain:
* Kenaikan harga energi: Harga energi global yang masih fluktuatif berkontribusi besar pada inflasi. Kenaikan harga gas dan listrik secara langsung mendorong naiknya harga barang dan jasa lainnya.
* Gangguan rantai pasokan: Meskipun sudah mulai membaik, gangguan rantai pasokan pasca pandemi masih mempengaruhi harga barang impor. Keterlambatan pengiriman dan kekurangan bahan baku membuat harga menjadi lebih mahal.
* Kenaikan upah: Meskipun kenaikan upah dapat meningkatkan daya beli, tetapi jika tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas, kenaikan upah dapat mendorong inflasi. Ini adalah fenomena push-pull inflation yang perlu diperhatikan.
“The Bank of England needs to remain vigilant in its efforts to bring inflation back to target,” kata seorang analis ekonomi terkemuka. Artinya, Bank of England perlu terus waspada dan bekerja keras untuk menekan inflasi Inggris kembali ke angka yang ditargetkan. Ini membutuhkan strategi yang komprehensif dan terukur, bukan hanya kebijakan moneter saja.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Inflasi?
Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana cara mengatasi inflasi Inggris yang terus membayangi ini? Pemerintah perlu terus berupaya untuk mengendalikan harga energi, meningkatkan efisiensi rantai pasokan, dan menciptakan kebijakan fiskal yang tepat. Di sisi lain, masyarakat juga perlu bijak dalam mengelola keuangan, mencari alternatif pengganti barang yang mahal, dan mempertimbangkan untuk menabung jika memungkinkan.
Inflasi 3,4% di Mei 2025 bukanlah angka yang patut disepelekan. Ini adalah tantangan serius bagi ekonomi Inggris dan membutuhkan kerja sama semua pihak untuk mengatasinya. Semoga ke depan, angka inflasi Inggris bisa turun dan kehidupan masyarakat kembali normal. Kita semua berharap begitu, bukan?